JAKARTA, HAWA – Hendra Lembong resmi menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mulai 1 Juni 2025. Ia menggantikan Jahja Setiaatmadja yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Hendra Lembong adalah bankir senior kelahiran Jakarta, 23 Januari 1972. Ia memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di sektor perbankan, baik di Indonesia maupun internasional. Sejak 2022, Hendra menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dengan tanggung jawab utama pada pengembangan strategi, teknologi informasi, dan anak perusahaan seperti BCA Digital dan Central Capital Ventura.
Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington dan Magister Engineering Economic Systems dari Stanford University ini banyak yang kenal sebagai sosok di balik transformasi digital BCA. Ia menerima penghargaan “The Best CTO” pada ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023.
Sebelum bergabung dengan BCA, Hendra Lembong pernah memegang berbagai posisi strategis di CIMB Niaga, CIMB Group Malaysia, J.P. Morgan Asia-Pacific, Deutsche Bank London, dan Citibank. Pada 2018, ia menjabat sebagai Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia. Antara 2010 hingga 2013, ia menjadi Regional Head of Transaction Services di J.P. Morgan Asia-Pacific.
Pengangkatan Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur BCA telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Maret 2025. BCA mengumumkan perubahan struktur direksi tersebut melalui Laporan Tahunan & ESG 2025. Pengangkatan efektif berlaku setelah persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di bawah kepemimpinannya sebagai Wakil Presiden Direktur, BCA mencatat laba bersih sebesar Rp24,2 triliun pada semester I/2023, naik 34% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Juli 2024, Hendra tercatat menjual 197.500 lembar saham BCA seharga Rp10.000 per saham. Transaksi ini mengurangi kepemilikannya menjadi 977.547 lembar atau setara 0,001% dari total saham.
Bersamaan dengan pengangkatan Hendra Lembong, susunan manajemen BCA 2025 juga mengalami perubahan.LIA