PALU, HAWA.ID – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri sekaligus ikut memanen jagung dalam kegiatan Panen Raya Jagung Kelompok Tani Kelapa Gading di Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Senin (11/8/2025). Acara ini diinisiasi Kerukunan Keluarga Jawa Sulawesi Tengah (KKJST) bersama pihak swasta Kelapa Gading sebagai pemilik lahan.
Panen raya mencakup lahan 20 hektare dengan produktivitas rata-rata 7 ton per hektare. Total produksi mencapai lebih dari 200 ton jagung, yang menjadi kontribusi nyata petani Sigi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Sejumlah pejabat turut hadir, antara lain Ketua KKJST Sulteng Sumarno, Kepala Dinas Pertanian Sulteng Nelson Metubun, Kepala Kesbangpol Sulteng Arfan, Plt Kepala Dinas Perkebunan Rohani Mastura, serta pimpinan Kelapa Gading, Parman, selaku pemilik lahan.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa kehadirannya merupakan wujud dukungan nyata bagi petani. “Kita hadir untuk memberi semangat. Pemerintah provinsi berkomitmen penuh menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan, termasuk di Kabupaten Sigi yang merupakan penopang utama Kota Palu,” tegasnya.
Anwar juga memaparkan program prioritas “Sembilan Berani” yang salah satunya adalah Berani Panen Raya, dengan tujuan mendorong pemanfaatan lahan kosong agar produktif. Ia meminta dinas terkait memberikan pendampingan, bantuan pupuk, dan bibit kepada petani.
Ketua KKJST Sulteng, Sumarno, menyampaikan bahwa panen kali ini menjadi hasil kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. “Ke depan, kami akan memanfaatkan 52 hektare lahan tambahan untuk ditanami jagung dan meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Bupati Sigi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur. Ia menegaskan visi daerah untuk membangun Sigi berbasis pertanian dan pariwisata. “Kehadiran Pak Gubernur menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan pertanian, membangun infrastruktur, dan memperkuat perekonomian daerah,” katanya.
Panen raya jagung di Sigi membuktikan bahwa sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menghasilkan capaian konkret sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional.LIA