PALU, HAWA – Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar rapat silaturahmi dengan pedagang dan eksportir kelapa serta arang dari India di Kantor DPRD Sulteng di Palu (24/2).

Pertemuan ini membahas permasalahan industri kelapa yang semakin krusial, terutama terkait stok bahan baku, regulasi ekspor, dan dampaknya terhadap perekonomian lokal.

Direktur HPM, Kassa A. Karman, menyatakan bahwa kelangkaan stok kelapa di Indonesia membuat pabrik kesulitan mendapatkan bahan baku.

Selain itu, harga karbon aktif yang dikendalikan oleh India memperburuk kondisi industri. Ia menekankan perlunya dukungan pemerintah agar investasi di sektor ini tetap berjalan.

Sekretaris Eksekutif, Yanti, mengungkapkan bahwa PT Sambo terpaksa memulangkan 3.000 karyawan akibat keterbatasan bahan baku.

Menurutnya, diperlukan solusi jangka panjang agar keberlanjutan industri kelapa di Sulawesi Tengah tetap terjaga.

Ketua Komisi II DPRD Sulteng, Yus Mangun, menyoroti pentingnya revisi regulasi terkait pajak kopra dan keterlibatan semua pihak dalam mencari solusi.

Ia menegaskan bahwa industri, pedagang, hingga pemerintah daerah harus berperan aktif agar sektor kelapa tetap bertahan.

Sulteng dikenal sebagai salah satu penghasil kelapa terbaik di Indonesia dengan varietas unggulan seperti kelapa Banggai dan Buol.

Namun, potensi ini dinilai belum dimaksimalkan tanpa adanya kebijakan yang mendukung hilirisasi produk kelapa.

Rapat ini juga membahas upaya sosialisasi manfaat kopra kepada masyarakat serta peluang menggandeng BUMD kabupaten untuk membeli kelapa langsung dari petani.

Selain itu, ada wacana untuk mendorong gerakan “Kopra untuk Indonesia” dan mengadakan studi banding dengan investor guna mencari solusi jangka panjang.

Keputusan rapat ini akan dilaporkan kepada Ketua DPR dan Gubernur Sulteng untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut.

Yanti menegaskan bahwa permasalahan ini bukan hanya isu daerah, tetapi juga berskala nasional.

“Kami berharap aturan yang mendukung keberlangsungan usaha pengolahan kelapa dapat segera dibuat,” ujarnya.