JAKARTA, HAWA — Film AI pertama Indonesia berjudul “Diponegoro Hero” segera tayang pada Agustus 2025. Film berdurasi 30 menit ini menggunakan teknologi generative AI dan disutradarai oleh King Bagus, diproduksi oleh Mars Media.
Film ini menjadi sorotan karena menggabungkan kecanggihan teknologi dengan kisah sejarah nasional. Selain sebagai film AI pertama di Indonesia, “Diponegoro Hero” juga tercatat sebagai film AI terpanjang di Asia. Peluncurannya bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa dan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Sutradara King Bagus mengatakan, film ini bertujuan mengubah cara generasi muda memahami sejarah.
“Kami berharap, ke depannya sejarah tidak hanya dibaca, tapi dirasakan dan dilihat dalam format film AI,” kata King Bagus.
Dalam proses produksi, tim melibatkan Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra PADI) sebagai konsultan sejarah. Kolaborasi ini untuk memastikan akurasi narasi dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dalam film tersebut.
Teknologi AI dalam “Diponegoro Hero” digunakan untuk membangun visual naratif yang imersif. Penggunaan AI memungkinkan penggambaran tokoh dan peristiwa sejarah secara detail meski tanpa pengambilan gambar konvensional. Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan cara baru dalam literasi sejarah visual di Indonesia.
Sementara itu, kisah dalam film ini berfokus pada perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kolonialisme Belanda dalam Perang Jawa 1825–1830. Konflik ini menyebabkan korban besar di kedua pihak dan meninggalkan jejak sejarah penting, termasuk pengurangan drastis jumlah penduduk Yogyakarta.
Sebagai perbandingan, film “Perang Jawa” produksi Visinema baru akan rilis pada 2028. Namun, “Diponegoro Hero” lebih dulu tampil dengan pendekatan futuristik dan edukatif. Kementerian Kebudayaan juga menyoroti pentingnya momen ini melalui pembukaan pameran “NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro” oleh Fadli Zon pada Juli 2025.LIA