PALU, HAWA — Warga Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, menghidupkan ekonomi keluarga lewat kegiatan daur ulang sampah sejak 2021.
Kelompok bank sampah setempat menyampaikan aspirasi mereka kepada Armin, anggota DPRD Kota Palu, dalam kegiatan reses Jumat, (18/7).
Kelompok ini mengelola limbah rumah tangga seperti kertas, plastik, besi, dan kaca tanpa bantuan modal. Warni, direktur kelompok, menyebut bahwa aktivitas mereka dilakukan secara manual dan melibatkan anggota lintas usia.
“Kami menjualnya dengan cara menodong seperti produk lampu hias, seperti ke Ibu Lurah,” kata Warni saat reses berlangsung.
Mereka meminta dukungan berupa peralatan daur ulang, seragam kerja untuk 11 anggota termasuk lansia berusia 79 tahun, serta meja posyandu untuk kegiatan Integrasi layanan Publik (ILP).
“Kami kekurangan meja, selama ini pinjam. Sepertinya tidak perlu menunggu tahun penganggaran jika hanya meja, Pak,” tambah Warni di hadapan peserta reses.
Selain itu, Ketua salah satu RW di Palupi, Abdullah Alhabsy, menyampaikan apresiasi atas bantuan nyata Armin dalam bidang pendidikan dan UMKM. Ia juga mengusulkan pengadaan tanaman hias sebagai bagian dari dukungan terhadap program Adipura Kota Palu.
“Tidak perlu banyak, tapi bisa membawa keberkahan untuk kita semua,” ujar Abdullah.
Ia juga menyebut upaya lurah Palupi yang berhasil membawa wilayah tersebut masuk 10 besar lomba kebersihan Kota Palu.
Armin Siap Bantu
Menanggapi hal itu, Armin menyatakan siap menindaklanjuti. Ia berjanji akan memasukkan permintaan alat daur ulang ke dalam pokok pikiran DPRD. Sementara untuk meja dan kursi posyandu, ia menyanggupi secara pribadi.
“Saya siapkan secara pribadi. Insya Allah Agustus ini saya siapkan,” kata Armin dalam forum tersebut.
Armin juga merespons usulan tanaman hias. Ia menyatakan siap berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu melalui jalur resmi untuk mendukung penataan lingkungan warga.
“Asal kita fokus mempercantik satu wilayah di kelurahan ini, saya siap koordinasikan dengan DLH,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Armin menyampaikan bahwa aspirasi warga terkait drainase telah dicatat. Ia menyebut program tersebut dapat masuk dalam perencanaan tahun 2026, atau paling lambat 2027, tergantung kesiapan anggaran.LIA