JERUSALEM, HAWA — Video anak Israel menyanyikan lagu berjudul Friendship Song 2023 memicu kontroversi global sejak tayang pada November 2023. Anak-anak dalam video itu menyanyikan lirik yang mempromosikan kekerasan terhadap Gaza.
The Civil Front, organisasi advokasi di Israel, menciptakan lagu tersebut. Mereka merilis lagu ini setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tayangan video tersebut pertama kali muncul di situs dan akun media sosial Kan, stasiun televisi milik negara Israel, pada 19 November 2023.
Namun, Kan kemudian menghapus unggahan tersebut tanpa penjelasan resmi. Sejumlah pihak menduga penghapusan itu terjadi karena kekhawatiran akan tuduhan menyebarkan hasutan kebencian.
Dalam video tersebut, anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun menyanyikan lirik seperti, “Kami akan menghancurkan semua orang di Gaza dalam setahun.” Pencipta lagu mengadaptasi HaReut, lagu lama tentang korban Perang Kemerdekaan 1948, menjadi versi baru ini.
Aktivis pro-Palestina menyebarkan video ini dan melontarkan kritik keras. Mereka menilai isi lagu tersebut sebagai bentuk indoktrinasi dan ujaran kebencian terhadap rakyat Palestina. “Apakah begini mereka mendidik anak-anak mereka?” tulis salah satu komentar yang dikutip dari The Times of Israel.
Sebaliknya, beberapa warga Israel justru memuji lagu ini. Mereka menyebutnya sebagai bentuk semangat nasionalisme. Namun, reaksi dari warga lain menunjukkan penolakan. “Menjijikkan. Lagu ini mencemari makna asli dan menodai nilai-nilai masyarakat Israel,” ujar salah satu pengguna di platform X.
Menurut laporan Electronic Intifada, seseorang di Kan kemungkinan khawatir video itu menyeret lembaga negara dalam promosi kekerasan. Organisasi ini menyebutkan bahwa retorika seperti ini dapat mengarah pada tuduhan pelanggaran hukum internasional, merujuk pada preseden di Rwanda.
Laporan dari Middle East Monitor menyebutkan bahwa lirik dalam lagu itu mengandung ajakan eksplisit untuk pembunuhan dan penyebaran kebencian terhadap warga Gaza.
The Civil Front mengklaim pihaknya ingin memulihkan moral bangsa Israel. Lagu tersebut ditulis oleh Ofer Rosenbaum dan Shulamit Stolero, lalu dinyanyikan oleh anak-anak dari permukiman di dekat perbatasan Gaza.LIA