JAKARTA, HAWA – Ulasan Mission: Impossible – The Final Reckoning menyoroti aksi mendebarkan dan peran film ini sebagai penutup seri.
Film yang rilis pada Jumat (23/5) ini menampilkan Tom Cruise sebagai Ethan Hunt, melawan ancaman kecerdasan buatan bernama “The Entity.”
Christopher McQuarrie menjadi sutradara film ini, melanjutkan cerita dari Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One (2023).
Lebih lanjut, Ethan Hunt dan tim IMF, termasuk Luther Stickell (Ving Rhames), Benji Dunn (Simon Pegg), dan Grace (Hayley Atwell), mengejar Gabriel (Esai Morales), agen yang terkait dengan “The Entity.” Misi mereka berpusat pada pencarian modul “Rabbit’s Foot” dari kapal selam Rusia yang tenggelam untuk mencegah bencana nuklir.
Kritikus memuji aksi Tom Cruise, termasuk adegan menegangkan di pesawat (IMDb). “Ini adalah pencapaian sinematik,” kata kritikus Danielle Solzman (Rotten Tomatoes).
Adegan aksi film ini mencakup eksplorasi kapal selam dan kejar-kejaran berisiko tinggi.
Selain itu, film ini juga menghadirkan nuansa nostalgia lewat kembalinya karakter seperti William Donloe dari film pertama.
Musik karya Max Aruj dan Alfie Godfrey menggantikan Lorne Balfe, menambah intensitas cerita (Wikipedia).
Dengan anggaran $400 juta, Mission: Impossible – The Final Reckoning menargetkan pendapatan $1 miliar untuk balik modal. Film ini meraup $8 juta pada pratinjau Kamis di AS, mencetak rekor waralaba.
Premier dunia juga berlangsung di Tokyo pada 5 Mei 2025, diikuti penayangan di Festival Film Cannes pada 14 Mei 2025. Ulasan di Rotten Tomatoes mencatat rating 79% dari 292 kritikus, menyebutnya sebagai “perpisahan sentimental untuk Ethan Hunt” (Rotten Tomatoes).
Durasi hampir tiga jam menuai tanggapan beragam dari beberapa kritikus. Sebagian menyebutkan bahwa plotnya kompleks dengan eksposisi berat. Di sisi lain, beberapa kritikus memuji kedalaman emosional dan aksinya.
Film ini tayang serentak di Indonesia mulai 21 Mei 2025, dengan pratinjau eksklusif pada 17–18 Mei 2025.ECA