JAKARTA, HAWA.ID – Prof. Dr. Salim Said, Ph.D. (10 November 1943 – 18 Mei 2024) adalah sosok multitalenta yang malang melintang di berbagai bidang, meninggalkan jejak dedikasi panjang untuk bangsa Indonesia.
Beliau dikenal sebagai akademisi, wartawan senior, dan diplomat yang tak kenal lelah menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Pendidikan dan Awal Karier
Lahir di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Salim Said menempuh pendidikan di berbagai institusi ternama.
Beliau mengawali pendidikan tingginya di Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965), kemudian sempat berkuliah di Fakultas Psikologi UI (1966-1967) sebelum akhirnya menuntaskan pendidikan sarjana di Jurusan Sosiologi FISIP UI (1977).
Kehausan akan ilmu pengetahuan kemudian membawanya melanjutkan pendidikan di Ohio State University, Amerika Serikat, hingga meraih gelar Ph.D. (1985).
Minat Salim Said terhadap dunia jurnalistik sudah terlihat sejak dini. Beliau pernah menjadi redaktur di beberapa media massa seperti Pelopor Baru dan Angkatan Bersenjata.
Namun, namanya lebih dikenal publik saat bergabung dengan majalah Tempo (1971-1987). Selama di Tempo, beliau dikenal sebagai jurnalis yang kritis dan lugas, tak segan menyoroti isu-isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia.
Pengabdian di Dunia Akademis
Seiring berjalannya waktu, kecintaan Salim Said terhadap ilmu politik mendorongnya untuk terjun ke dunia akademis.
Beliau meraih posisi Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, bahkan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UII.
Dedikasinya tak berhenti sampai di situ, beliau juga aktif mengajar di berbagai universitas lain, di antaranya FISIP UI, Universiti Malaya (Malaysia), dan Tammasat University (Thailand).
Kontribusi di Bidang Diplomasi
Pengabdian Salim Said untuk bangsa tak hanya terbatas di ranah pendidikan. Beliau turut berkontribusi di bidang diplomasi dengan menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Ceko periode 2006-2010.
Pengalamannya yang luas dan wawasan internasional yang dimilikinya menjadi bekal berharga dalam menjalankan tugas diplomatik tersebut.
Karya Tulis dan Warisan Intelektual
Sepanjang hidupnya, Salim Said telah melahirkan banyak karya tulis berbobot yang mencerminkan ketajaman analisis dan kepedulian terhadap bangsa. Beberapa di antaranya adalah:
- Profil Dunia Film Indonesia (1982)
- Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak (2001)
- Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian (2013)
- Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto
Buku-buku tersebut tidak hanya memamerkan kedalaman ilmu yang dimiliki Salim Said, tetapi juga menjadi bukti semangatnya untuk terus belajar dan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
Sosok Inspiratif yang Telah Pergi
Kepergian Prof. Dr. Salim Said pada 18 Mei 2024 meninggalkan duka mendalam bagi dunia akademis, jurnalistik, dan diplomasi Indonesia.
Beliau telah meninggalkan warisan intelektual yang berharga, serta menjadi teladan bagi para generasi muda untuk senantiasa berpikir kritis, berani menyuarakan kebenaran, dan tak henti berkarya untuk kemajuan bangsa.
Dedikasi dan semangat juangnya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi kita semua.*/LIA