, HAWA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata total dan lengkap antara Israel dan Iran pada 23 Juni 2025. menyampaikan pernyataan ini melalui media sosial Truth Social, menyebut kesepakatan itu sebagai akhir dari “ 12 .” Namun, hingga 24 Juni 2025 pukul 11.37 WITA, baik Israel maupun Iran belum memberikan konfirmasi resmi.

Trump menyatakan bahwa gencatan senjata akan mulai sekitar enam jam setelah pengumuman. menjelaskan bahwa Iran akan menghentikan serangan pada tengah malam waktu EST, kemudian Israel pada siang harinya. Setelah dua belas jam, harus berakhir. “Selamat bagi semua orang!” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.

Iran Membantah

Meskipun begitu, beberapa pihak di Iran membantah pernyataan tersebut. Kantor berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC menyebut pengumuman Trump sepenuhnya palsu.

“Iran tidak menerima proposal gencatan senjata apa pun, baik formal maupun informal,” tulis laporan Fars, dikutip dari BBC.

Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, juga menyampaikan bahwa Iran hanya akan menghentikan respons militer jika Israel menghentikan agresinya pada pukul 04.00 waktu Tehran.

“Jika Israel berhenti, kami tidak berniat melanjutkan respons kami,” kata Araghchi pada Senin.

Di sisi lain, seorang pejabat senior Putih menyatakan bahwa kedua negara telah menyepakati gencatan senjata. Menurutnya, kesepakatan ini tercapai melalui komunikasi antara pihak AS, Israel, Iran, dan Qatar. JD Vance dan Marco Rubio ikut terlibat dalam upaya diplomatik tersebut.

Meski ada klaim kesepakatan, situasi di lapangan menunjukkan hal berbeda. Israel masih melancarkan serangan udara di Tehran. Laporan dari NBC News menyebut ledakan terus terdengar. Selain itu, Angkatan Pertahanan Israel (IDF) memperluas perintah evakuasi di wilayah perbatasan, mengindikasikan militer masih berjalan.

Keterlibatan Qatar dalam mediasi juga tengah disorot. BBC melaporkan bahwa Perdana Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menghubungi pejabat Iran setelah serangan ke pangkalan udara AS untuk mendorong gencatan senjata. Namun, belum ada hasil konkret dari upaya tersebut.

Harga minyak global turun hingga 4% menjadi USD 68 per barel setelah pengumuman Trump. Namun, ketidakpastian situasi membuat pasar tetap waspada. Pejabat senior Iran bahkan menyebut pernyataan AS dan Israel sebagai “penipuan.”LIA