PALU, HAWA — Anggota Fraksi Gerindra, Alfian Chaniago, menyampaikan pandangannya terkait OMC yang kini marak jadi topik permbicaraan di berbagai daerah. Ia menyebut sistem OMC mirip dengan trading dan menekankan bahwa dalam bisnis, selalu ada potensi keuntungan dan kerugian.

“OMC ini hampir sama seperti trading. Ada deposito, ada klik iklan, lalu dana itu masuk ke pasar modal,” kata Alfian Chaniago, saat ditemui pada Kamis (3/7).

Ia menambahkan bahwa OMC menggabungkan dua model usaha, yaitu pemasangan iklan merek global serta sistem multi-level marketing.

Menurut Alfian, masyarakat bisa mengakses aplikasi OMC dan melihat fitur-fitur seperti deposito dan pasar saham. Ia juga menyinggung soal hadiah seperti kulkas atau , yang menurutnya merupakan bentuk apresiasi bagi anggota aktif.

Sementara itu, Alfian menyatakan bahwa ia sudah melakukan pengecekan langsung terhadap aktivitas OMC di Kota Palu. Ia mengaku melihat sendiri sejumlah hadiah yang diterima anggota.

“Saya sendiri orang yang dapat kulkas, bahkan ada yang dapat ,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa setiap aktivitas investasi mengandung risiko. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat agar tidak mudah menyalahkan ketika terjadi kerugian.

“Kalau takut rugi, jangan ikut. Tapi kalau siap rugi, silakan bergabung,” kata Alfian.

OMC saat ini sedang mendapat perhatian dari otoritas . Otoritas Jasa Keuangan () menyatakan bahwa OMC belum terdaftar sebagai lembaga keuangan legal dan telah meminta agar aktivitasnya dihentikan sementara.

juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap skema penghimpunan dana tanpa resmi dari ojk.go.id.

Dalam wawancara tersebut, Alfian menegaskan bahwa dirinya berbicara sebagai pelaku usaha sebelum terjun ke dunia . Ia menilai bahwa OMC bukan bentuk penipuan, melainkan aktivitas bisnis dengan risiko yang harus dipahami sejak awal.LIA