BANGGAI, HAWA.ID – Ketua Komisi IV DPRD Dr. Alimuddin Paada, Menjadi Narasumber pada Kegiatan Ngobrol Islam (NGOPI) yang diselenggarakan oleh Agama Wilayah Kabupatevn Banggai, bertempat di Hotel Santika Luwuk, Selasa (20/12/2022).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kakanwil H. Ulyas Taha,  Kepala Kantor Kabupaten Banggai H. Ma’sum, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banggai Dr. H. Anang S. Otoluwa, dan Kepala bidang Madrasah H. Kiflin.

Alimuddin Paada dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan Ngopi ini merupakan program yang sangat baik dan penting untuk kedepan

Anggota DPRD Fraksi Gerindra menambahkan, ada banyak problematika mengenai Islam diantaranya Pertama, masih adanya problem konseptual-teoritis atau filosofis yang kemudian berdampak pada persoalan operasional, Kedua adanya paradigma dikotominya atau pemisahan dalam dunia pendidikan islam yakni antara agama dan bukan agama, wahyu dan akal serta dunia dan akhirat, Ketiga Kurangnya respon pendidikan Islam terhadap realitas sehingga peserta didik jauh dari sosio kultur mereka, contohnya pada saat mereka lulus dari lembaga pendidkan Islam mereka akan mengalami social-shocl, Keempat penanganan terhadap masalah ini hanya sepotong sepotong, tidak integral dan konperhensif

Selain itu problem pendidikan islam lainnya agama dianggap tidak ada kaitannya dengan ilmu, begitu juga ilmu dianggap tidak memperdulikan agama

Disisi lain sisitem pendidikan agama islam hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja, dan generasi muslim yang menempuh pendidikan diluar sistem pendidikan islam hanya mendapatkan porsi kecil.

Olehnya menurut Alimuddin Paada pemisahan antar ilmu dan agama segera dihentikan, ia berharapa kedepan adanya penyatuan antara keduanya yaitu integrasi ilmu dan agama dalam satu pendidikan.

Selanjutnya dalam upaya menunjang itu
Pendidikan islam juga harus diperkuat dengan adanya Madrasah madrasah yang sudah harus mengikuti perkembangan teknologi

Madrasah kita ini perlu banyak bantuan, sebab adanya madrasah dibangun untuk mengantisipasi anak anak yang tidak bisa ditampung sekolah sekolah negeri.*/LIA